Bingung Bedakan Antara PDP, ODP dan OTG?, Ini Dia Pembedanya dalam Istilah COVID-19
avitaliahealth.com - Sudah hampir 6 bulan berlalu dari munculnya corona virus di Wuhan dan menyebar ke Indonesia. Banyak sudah korban yang berjatuhan. Banyak orang-orang di karantina, di Isolasi, dan dirawat karena Si Virus Corona itu.
Untuk mengurangi dampak yang lebih besar dari penyebaran virus tersebut, lembaga-lembaga kesehatan baik daerah maupun Dunia (WHO) setuju salah satu langkah prefentif yang diambil adalah pemutusan penyebaran virus melalui Cuci tangan, Bermasker, dan membuat situasi jarak temu antara satu orang dengan yang lain memiliki batas tertentu (1 - 2 m).
Walaupun gerakan-gerakan pencegahan tersebut masih saja ada orang orang yang terkena dampak dari virus tersebut, mungkin karena tidak patuh akan aturan ataupun mungkin sudah terlanjur berkonta dengan orang yang positif terkena virus corona.
Nah, dari orang-orang tersebut yang terdampak karena COVID-19 ini, ternyata memiliki golongan dalam keseriusan dampak yang dialami. Penggolongan tersebut digolongkan dalam dampak ringan, sedang, dan serius.
Di Indonesia sendiri orang-orang yang terdampak dari penyebaran virus corona tersebut digolongkan dalam tiga jenis. Awal mula muncul istilah pertama kali adalah golongan orang PDP, selanjutnya ditemukan golongan ODP, dan yang terakhir adalah ditemukan kasus lagi orang dalam golongan OTG.
Namun dari tiga jenis golongan tersebut, banyak orang sering salah mengartikan golongan tersebut tidak dengan tepat, dan sering terbolak balik.
Maka dari itulah kita harus pahami istilah tersebut dengan benar, sehingga jika kita mendengar istilah tersebut, tidak salah mengerti. juga kita juga bisa menyampaikan istilah tersebut dengan lawan bisara kita dengan tepat.
Pengertian ketiga istilah tersebut sebenarnya sudah tertuang dalam Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Kementerian Kesehatan RI. Buku tersebut telag direvisi sebanyak dua kali, dan yang terakhir adalah pada edisi ketiga yang terbit pada 16 Maret 2020.
Dalam Buku panduan tersebut, tergambarkan secara rinci dari ketiga istilah tersebut, Namun untuk orang awam bidang kesehatan mungkin akan pusing atau mumet untuk melihatnya secara rinci.
Maka pada kesempatan ini akan saya jabarkan secara garis besarnya saja, yang mungkin mudah untuk dipahami.
1. Istilah PDP
PDP adalah singkatan dari Pasian Dalam Pangawasan/Pemantauan.
Orang yang dimaksud dalam kategori ini adalah
Untuk mengurangi dampak yang lebih besar dari penyebaran virus tersebut, lembaga-lembaga kesehatan baik daerah maupun Dunia (WHO) setuju salah satu langkah prefentif yang diambil adalah pemutusan penyebaran virus melalui Cuci tangan, Bermasker, dan membuat situasi jarak temu antara satu orang dengan yang lain memiliki batas tertentu (1 - 2 m).
Walaupun gerakan-gerakan pencegahan tersebut masih saja ada orang orang yang terkena dampak dari virus tersebut, mungkin karena tidak patuh akan aturan ataupun mungkin sudah terlanjur berkonta dengan orang yang positif terkena virus corona.
Nah, dari orang-orang tersebut yang terdampak karena COVID-19 ini, ternyata memiliki golongan dalam keseriusan dampak yang dialami. Penggolongan tersebut digolongkan dalam dampak ringan, sedang, dan serius.
Di Indonesia sendiri orang-orang yang terdampak dari penyebaran virus corona tersebut digolongkan dalam tiga jenis. Awal mula muncul istilah pertama kali adalah golongan orang PDP, selanjutnya ditemukan golongan ODP, dan yang terakhir adalah ditemukan kasus lagi orang dalam golongan OTG.
Namun dari tiga jenis golongan tersebut, banyak orang sering salah mengartikan golongan tersebut tidak dengan tepat, dan sering terbolak balik.
Maka dari itulah kita harus pahami istilah tersebut dengan benar, sehingga jika kita mendengar istilah tersebut, tidak salah mengerti. juga kita juga bisa menyampaikan istilah tersebut dengan lawan bisara kita dengan tepat.
Pengertian ketiga istilah tersebut sebenarnya sudah tertuang dalam Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Kementerian Kesehatan RI. Buku tersebut telag direvisi sebanyak dua kali, dan yang terakhir adalah pada edisi ketiga yang terbit pada 16 Maret 2020.
Dalam Buku panduan tersebut, tergambarkan secara rinci dari ketiga istilah tersebut, Namun untuk orang awam bidang kesehatan mungkin akan pusing atau mumet untuk melihatnya secara rinci.
Maka pada kesempatan ini akan saya jabarkan secara garis besarnya saja, yang mungkin mudah untuk dipahami.
Istilah PDP, ODP, dan OTG
Istilah ini akan dibahas berdasarkan awal mula istilah ini Muncul.1. Istilah PDP
PDP adalah singkatan dari Pasian Dalam Pangawasan/Pemantauan.
Orang yang dimaksud dalam kategori ini adalah
- Sudah jelas Ia adalah orang yang sudah menjadi Pasein yang ditangani oleh salah satu instansi Kesehatan
- Pasien tersebut sudah mendapat diagnosa awal oleh dokter atau praktisi kesehatan lainnya yang mengarah pada COVID-19 walaupun sebenarnya belum tentu Positif ataupun belum tentu juga Negatif.
Biasanya gejala awal yang mengarah adalah panas dan ganguan saluran pernafasan. Gejala panas dan ganguan pernafasan tersebut bisa saja ringan ataupun berat.
Selain itu juga orang yang dikatakan PDP juga adalah seorang pasien yang pernah bersentuhan dengan orang lain yang sudah terkonfirmasi dinyatakan Positif COVID-19 atau mungkin itu COVID-19.
Dengan kata lain PDP dalam istilah umum kesehatan sebelum adanya kasus COVID-19 adalah PDP sama dengan "SUSPEK" (Pasien baru diduga, bisa saja diagnosa akhirnya berbeda dengan diagnosa awal)
2. Istilah ODP.
ODP merupakan singkatan dari Orang Dalam Pemantauan atau Pengawasan.
ODP memiliki sebuah kriteria
- Orang tersebut pernah mengunjungi atau tinggal di daerah yang diketahui sebagai daerah penularan COVID-19.
- Dan yang lebih menegaskan lagi adalah: orang tersebut pernah kontak erat dengan kasus COVID-19, khususnya selama 14 hari terakhir sebelum timbul gejala, atau setelah orang yang pernah dijumpai dinyatakan Positif COVID-19.
3. Istilah OTG
OTG adalah singkatan dari Orang Tanpa Gejala.
Untuk kategori atau orang golongan ini merupakan kategori terakhir yang diumumkan oleh Kemenkes pada 27 Maret 2020 lalu.
Kategory OTG ini diartikan atau diterjemahkan secara resmi oleh Kemekes adalah Orang yang memiliki riwayat kontak berat, baik kontak fisik atau berada dalam ruangan dengan radius satu meter dari pasien Pasitif-COVID19, namun tidak bergejala dan memiliki resiko tertular yang lebih tinggi.
4. Suspect, Negatif, Positif, Sembuh COVID-19
Untuk tiga istilah tersebut Suspek, Negatif, Positif merupakan istilah yang umum sebelum dan sesudah adanya COVID-19
Biasanya gejala awal yang mengarah adalah panas dan ganguan saluran pernafasan. Gejala panas dan ganguan pernafasan tersebut bisa saja ringan ataupun berat.
Selain itu juga orang yang dikatakan PDP juga adalah seorang pasien yang pernah bersentuhan dengan orang lain yang sudah terkonfirmasi dinyatakan Positif COVID-19 atau mungkin itu COVID-19.
Dengan kata lain PDP dalam istilah umum kesehatan sebelum adanya kasus COVID-19 adalah PDP sama dengan "SUSPEK" (Pasien baru diduga, bisa saja diagnosa akhirnya berbeda dengan diagnosa awal)
2. Istilah ODP.
ODP merupakan singkatan dari Orang Dalam Pemantauan atau Pengawasan.
ODP memiliki sebuah kriteria
- Orang tersebut pernah mengunjungi atau tinggal di daerah yang diketahui sebagai daerah penularan COVID-19.
- Dan yang lebih menegaskan lagi adalah: orang tersebut pernah kontak erat dengan kasus COVID-19, khususnya selama 14 hari terakhir sebelum timbul gejala, atau setelah orang yang pernah dijumpai dinyatakan Positif COVID-19.
3. Istilah OTG
OTG adalah singkatan dari Orang Tanpa Gejala.
Untuk kategori atau orang golongan ini merupakan kategori terakhir yang diumumkan oleh Kemenkes pada 27 Maret 2020 lalu.
Kategory OTG ini diartikan atau diterjemahkan secara resmi oleh Kemekes adalah Orang yang memiliki riwayat kontak berat, baik kontak fisik atau berada dalam ruangan dengan radius satu meter dari pasien Pasitif-COVID19, namun tidak bergejala dan memiliki resiko tertular yang lebih tinggi.
4. Suspect, Negatif, Positif, Sembuh COVID-19
Untuk tiga istilah tersebut Suspek, Negatif, Positif merupakan istilah yang umum sebelum dan sesudah adanya COVID-19
Suspek digunakan sebagai intilah untuk mencurigai seseorang tersebut pada sakit tertentu, namun belum menjadi sebuah diagnosa pasti/akhir. dalam kasus COVID-19 istilah ini dirampingkan menjadi istilah PDP.
Sedangkan Negatif COVID-19. Orang tersebut yang sebelumnya menjadi PDP, ODP ataupun OTG setelah dites/ periksa laboratorium dinyatakan bersih atau tidak terkena COVID-19.
Dan Positif COVID-19. Orang tersebut setelah melalui kategori PDP atau OTG atau ODP, dan kemudian melakukan cek laboratorium dinyatakan bersih atau tidak terinfeksi COVID-19.
Perbedaan dan Persamaan PDP, ODP, dan OTG
Dari penjelasan di atas tentu bisa diketahui perbedaannya:
- ODP dan OTG = Tidak atau Belum menjadi pasien Rumah sakit, sedangkan PDP sudah barang tentu adalah seorang Pasien di sebuah Rumah Sakit.
- PDP sama dengan Suspek COVID-19
- ODP dan OTG, sama sama pernah pernah mengunjungi atau tinggal di daerah yang diketahui sebagai daerah penularan COVID-19 atau kontak dengan orang yang positif-COVID-19, namun yang membedakan adalah pada pemeriksaan awal, ODP memiliki gejala awal yang terlihat sedangkan OTG tidak menunjukkan gejala sama sekali layaknya orang sehat pada umumnya.
Penanganan PDP, ODP, OTG
Semua kategori tersebut memiliki risiko dan tentunya memerlukan sebuah tindakan yang tepat dan spesifik sesuai kategori yang nyatakan,
Untuk PDP sudah tentu sebaiknya dilakukan perawatan di rumah sakit sampai dengan tuntas sesuai protokol yang berlaku.
Dan untuk ODP dan OTG sesuai anjuran pemerintah, sebaiknya wajib melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari dengan tetap menjaga jaga jarak dengan anggota keluarga yang lain sambil melihat atau memantau kondisi perkembangan kesehatan yang terjadi.