Tiga Fase Demam Berdarah (Pelana Kuda) yang Wajib di Ketahui.
Demam Berdarah sebagai sebuah penyakit yang disebabkan oleh Nyamuk Aedes yang menjadi langganan bagi masrayakat yang berada di daerah tropis ini sering menjadi sebuah penyakit yang selalu memakan korban jiwa setiap tahunnya di Indonesia, bahkan setiap beberapa tahun sekali sempat menjadi sebuh penyakit yang ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Departemen Kesehatan Repubik Indonesia.
Mengapa hal tersebut dapat terjadi? hal ini bisa disebabkan karena ketidak tahuan masyarakat terhadap bahaya penyakit ini karena sebuah fase didalam penyakit ini yang dapat mengecoh setiap keluarga atau penderita penyakit tersebut.
Demam berdarah dapat menyerang siapa saja, baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Demam Berdarah pada anak dan Dewasa memiliki kesamaan dalam fase terjadinya demam berdarah dari awal hingga penyembuhannya. Namun dalam banyak kasus demam berdarah ini lebih rentan terhadap anak-anak karena kurang bisa mngontrol penuh terhadap apa yang dialami. Maka hal tersebut sangat perlu peranan dari orang tua, untuk mendampingginya.
Mengapa hal tersebut dapat terjadi? hal ini bisa disebabkan karena ketidak tahuan masyarakat terhadap bahaya penyakit ini karena sebuah fase didalam penyakit ini yang dapat mengecoh setiap keluarga atau penderita penyakit tersebut.
Demam berdarah dapat menyerang siapa saja, baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Demam Berdarah pada anak dan Dewasa memiliki kesamaan dalam fase terjadinya demam berdarah dari awal hingga penyembuhannya. Namun dalam banyak kasus demam berdarah ini lebih rentan terhadap anak-anak karena kurang bisa mngontrol penuh terhadap apa yang dialami. Maka hal tersebut sangat perlu peranan dari orang tua, untuk mendampingginya.
Untuk demam berdarah ini sebenarnya dapat diketahui secara pasti setelah mendapat hasil cek darah di laboratorium, yang secara umum memperlihatkan jumlah trombosit yang turun yaitu kisaran dibawah dibawah 150.000 per mikroliter (mcL).
Untuk mendapatkan nilai sebuah keakuratan data laboratorium apakah pasien terkena DBD atau tidak, biasanya cek dilakukan setelah pasien mengalami panas hari ke 3 - ke 5 atau langsung pengecekan terhadap Anti DBDnya tersebut. Jika cek darah dilakukan pada hari ke 1 atau ke 2 biasanya belum menunjukkan kepastian akan tanda-tanda demam berdarah.
Sebelum melakukan cek darah untuk memastikannya, biasanya pasien mengalami sebuah keadaan suhu badan yang panas naik turun seperti pelana kuda, yang kadang hal tersebut mengecoh pasien atau keluarga pasien. Pasien disangka sudah sembuh karena tidak panas lagi/ sudah dingin, ternyata pasien tersebut mengalami masa yang kritis yang dapat merenaggut nyawa pasein tersebut. Jadi anda harus berhati-hari terhadap situasi itu.
Nah untuk memahami situaasi tersebut, dalam Penyakit demam berdarah ini terdapat sebuah istilah masa-masa timbulnya demam berdarah samapi pada titik kesembuhan. Fase tersebut sering disebut dengan Fase PELANA KUDA karena jika digambarkan akan menyerupai pelana kuda, naik-turun-dan naik kembali.
Inilah 3 Fase penting dalam penyakit demam berdarah yang wajib diketahui
1. Fase pertama disebut sebagai Fase Demam
Dalam Masa atau fase ini, gejala yang sangat nampak adalah timbulnya sebuah suhu yang panas pada tubuh penderita tersebut. Fase ini dapat terjadi pada hitungan hari ke dua (2) hingga hari ke tujuh (7) yang suhunya bisa mencapai hingga 40 derajat Celsius.
Sembari terjadi suhu panas yang meningkat, penderita juga dapat mengalami sakit kepala, muka kemerahan, kulit memerah, nyeri seluruh tubuh dan nyeri otot. Pada beberapa kasus yang lain, gejala demam berdarah juga bisa ditandai dengan nyeri dan infeksi tenggorokan, sakit di sekitar bola mata, anoreksia, mual dan muntah
Pada masa-masa ini, sebagai pertolongan pertama penderita wajib banyak menerima cairan atau minum yang banyak, juga sebisa mungkin berikanlah obat penurun panas, untuk menghindari panas yang berlebihan bahkan dehidrasi yang dapat berakibat buruk kepada penderita
Jika anda melihat panas tersebut terus menerus melebihi sampai sepuluh hari tanpa ada peredaan panas dan hasil lab masih dalam keadaan trombosit normal, biasanya hal tersebut bukan lah sebuah gejala demam berdarah, mungkin hanya sebuah infeksi.
Jika anda melihat panas tersebut terus menerus melebihi sampai sepuluh hari tanpa ada peredaan panas dan hasil lab masih dalam keadaan trombosit normal, biasanya hal tersebut bukan lah sebuah gejala demam berdarah, mungkin hanya sebuah infeksi.
2. Fase ke dua disebut sebagai Fase Kritis
Pada masa ini, sering terjadi sebuah kesalahan persepsi atau penderita atau keluarga sering terkecoh, karena tanda-tanda fisik memperlihatkan sebuah penurunan suhu ke tingkat normal (hingga 37 derajat Celcius), bahkan pada saat ini penderita bisa beraktifitas seperti biasa.
Fase ini bisa terjadi pada hari ke 3 sampai hari ke 5 dan hampir berlangsung tidak lebih dari 24 hingga 38 jam. Dalam fase ini jika tidak terkontrol dan tidak langsung mendapat pertolongan, bisa terjadi hal yang tidak diingikan serperti pecahnya pembuluh darah yang biasanya ditandai dengan muntah secara terus menerus, nyeri perut yang tak tertahankan, pembesaran organ hati, dan mimisan.
Kedaan seperti itu, yang tidak terkontrol dapat menyebabkan hipovolemia (rendahnya volume darah pada pembuluh darah) dan shock (tensi turun drastis) atau DSS (Dengue Shock Syndrom).
Mka dari itulah, anda jangan terkecoh dengan fase ke 2 ini, jika panas sudah memasuki hari ke 3, silahkan langsung periksa laoratorium untuk memantu keadaan trombosit yang dapat menunjukkan apakah itu mengarah ke demam berdarah atau tidak.
3. Fase ke tiga disebut Fase Pemulihan atau penyembuhan
Jika penderita mampu melewati fase kritis, biasanya penderita mengalami demam kembali. Dan hal tersebut tidak perlu dirisaukan karena pada fase ini trombosit akan mulai perlahan
- mengalami kenaikan hingga mencapai batas normal yaitu 50.000 hingga 400.000 trombosit per mikroliter (mcL).
- Cairan tubuh pun akan mulai normal secara perlahan pada 48-72 jam setelahnya.
- Peningkatan nafsu makan, penurunan gejala nyeri perut
- fungsi diuretik yang membaik.
- Jumlah sel darah putih pasien akan kembali normal
- yang kemudian diikuti dengan pemulihan jumlah trombosit
Itulah Tiga fase penting dalam kasus demam berdarah yang wajib diketahui, dan jangan sampai anda terkecoh dengan kondisi tersebut khususnya pada fase kedua.
Dalam melewati ke tiga fase tersebut, selain anda menyerahkan pengobatan kepada tenaga medis atau dokter, mungkin ada baiknya juga anda memberikan asupan baik makanan atau minuman yang dapat menaikkan trombosit khususnya pada masa-masa kritis tersebut.
Sebagai tips dan mungkin banyak orang lakukan adalah dengan mengkonsumsi buah yang mengandung trombinol yang dapat merangsang trombopoietin lebih aktif seperti Jambu Biji (lebih baik jambu biji yang berwarna merah).
Jambu biji bisa dimakan langsung ataupun lebih efektif jika disajikan dalam rupa sebuah jus yang langsung dapat diminum, sembari merangsang trombopoietin, juga dapat memberikan asupan cairan dalam tubuh yang dapat mengurangi dehidrasi sehingga dapat mempercepat [penyembuhan demam berdarah.
Dalam melewati ke tiga fase tersebut, selain anda menyerahkan pengobatan kepada tenaga medis atau dokter, mungkin ada baiknya juga anda memberikan asupan baik makanan atau minuman yang dapat menaikkan trombosit khususnya pada masa-masa kritis tersebut.
Sebagai tips dan mungkin banyak orang lakukan adalah dengan mengkonsumsi buah yang mengandung trombinol yang dapat merangsang trombopoietin lebih aktif seperti Jambu Biji (lebih baik jambu biji yang berwarna merah).
Jambu biji bisa dimakan langsung ataupun lebih efektif jika disajikan dalam rupa sebuah jus yang langsung dapat diminum, sembari merangsang trombopoietin, juga dapat memberikan asupan cairan dalam tubuh yang dapat mengurangi dehidrasi sehingga dapat mempercepat [penyembuhan demam berdarah.