Mitos dan Fakta Mengenai Penyakit Stroke
Pada kesempatan ini saya mencoba membagikan sebagian kecil kepada anda sekalian kususnya masalah fakta dan mitos mengenai penyakit stroke tersebut.
Stroke yang sering disebut sebagai Brain Attack (serangan otak) bisa terjadi akibat suplai nutrisi dan oksigen ke otak terganggu dikarenakan pembuluh darah tersebut pecah dan tersumbat.
Stroke adalah penyakit yang tidak menular tetapi penyebab kecacatan dan kematian nomer satu di Indonesia. Penyakit ini dapat menimbulkan bahaya kematian, koma, kelumpuhan, kerusakan jaringan saraf, sulit berbicara, pengelihatan menjadi kabur, gangguan kognitif, kaki tangan lemah, kehilangan keseimbangan, wajah terlihat tidak simetris, gangguan nafas dan cegukan.
Stroke dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Stroke Iskemik (Stroke Sumbatan) dan Hemoragik (Stroke Berdarah).
➢ Pada stroke Iskemik yang sering terjadi adalah stroke emboli dan stroke trombotik. Stroke emboli ini merupakan darah beku atau plak yang terbentuk di dalam jantung atau pembuluh arteri besar yang terangkup menuju otak.
Sedangkan Stroke Trombotik terjadi karena bekuan darah atau plak yang terbentuk di dalam pembuluh arteri yang mensuplai darah ke otak.
➢ Stroke Hemoragik (struk berdarah) bisa dibedakan dalam 2 jenis pendarahan yaitu pendarahan intraserebral dan Pendarahan Subarachnoid.
Pendarahan Intraserebral merupakan pecahnya pembuluh darah dan darah masuk ke dalam jaringan yang menyebabkan sel-sel darah otak mati sehingga berdampak pada berhentinya kerja otak.
Penyebab pendarahan intraserebral yang paling sering terjadi adalah pasien dengan riwayat hipertensi.
Sedangkan untuk Pendarahan subarachnoid merupakan pecahnya pembuluh darah yang berdekatan dengan permukaan otak dan darah bocor di anrata otak dan tulang tengkorak. Penyebab hal ini bisa berbeda-beda, tetapi lebih sering biasanya terjadi karena pecahnya aneurisma.
Stroke adalah penyakit yang tidak menular tetapi penyebab kecacatan dan kematian nomer satu di Indonesia. Penyakit ini dapat menimbulkan bahaya kematian, koma, kelumpuhan, kerusakan jaringan saraf, sulit berbicara, pengelihatan menjadi kabur, gangguan kognitif, kaki tangan lemah, kehilangan keseimbangan, wajah terlihat tidak simetris, gangguan nafas dan cegukan.
Stroke dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Stroke Iskemik (Stroke Sumbatan) dan Hemoragik (Stroke Berdarah).
➢ Pada stroke Iskemik yang sering terjadi adalah stroke emboli dan stroke trombotik. Stroke emboli ini merupakan darah beku atau plak yang terbentuk di dalam jantung atau pembuluh arteri besar yang terangkup menuju otak.
Sedangkan Stroke Trombotik terjadi karena bekuan darah atau plak yang terbentuk di dalam pembuluh arteri yang mensuplai darah ke otak.
➢ Stroke Hemoragik (struk berdarah) bisa dibedakan dalam 2 jenis pendarahan yaitu pendarahan intraserebral dan Pendarahan Subarachnoid.
Pendarahan Intraserebral merupakan pecahnya pembuluh darah dan darah masuk ke dalam jaringan yang menyebabkan sel-sel darah otak mati sehingga berdampak pada berhentinya kerja otak.
Penyebab pendarahan intraserebral yang paling sering terjadi adalah pasien dengan riwayat hipertensi.
Sedangkan untuk Pendarahan subarachnoid merupakan pecahnya pembuluh darah yang berdekatan dengan permukaan otak dan darah bocor di anrata otak dan tulang tengkorak. Penyebab hal ini bisa berbeda-beda, tetapi lebih sering biasanya terjadi karena pecahnya aneurisma.
Untuk mengenali penyakit tersebut kita bisa melihatnya dari beberapa gejala yang timbul. Cara mengenali tanda-tanda dan Gejala penyakit Stroke, kita sering menggunakan Slogan "SeGeRa Ke RS"
⬲Senyum tidak simetris (mencong ke salah satu sisi, kekanan atau kekiri), suka tersedak, sulit menelan air minum dengan cepat/tiba-tiba.
⬲Gerak separuh anggota tubuh melemah secara tiba-tiba
⬲BicaRa pelo/ tiba-tiba tidak dapat bicara/ tidak mengerti kata-kata / bicara tidak nyambung
⬲Kebas atau baal, atau kesemutan seluruh tubuh.
⬲Rabun-Pandangan satu mata kabur yang terjadi secara tiba-tiba
⬲Sakit kepala hebat yang secara tiba-tiba muncul yang sebelumnya tidak pernah dirasakan. Gangguan fungsi keseimbangan seperti terasa berputar, gerakan sulit di kendalikan atau dikoordinasi.
Didalam masyarakat sering muncul mitos-mitos mengenai strok ini yang sering membuat kita terlena juga dapat menggangu atau menakuti kita, padahal sebenarnya tidak seperti yang diceritakan dalam mitos yang beredar itu.
Lalu apa saja yang sering menjadi mitos dalam masyarakat terhadap penyakit ini dan mari kita juga lihat faktanya yang ada.
Lalu apa saja yang sering menjadi mitos dalam masyarakat terhadap penyakit ini dan mari kita juga lihat faktanya yang ada.
1. Mitos : Stroke tidak bisa dicegah
Fakta: Sekitar 80% kejadian stroke bisa dicegah dengan prilaku "Cerdik" dan "Patuh".
Cerdik yang dimaksud adalah cek kesehatan secara teratur, bebaskan dari asap rokok, rajin oleh raga atau kegiatan fisik, Diet sehat gizi seimbang, istirahat cukup dan kelola stres.
Patuh artinya periksa kesehatan secara berkala (atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat), Tetap diet dan gii seimbang, upayakan kegiatan fisik yang aman, hindari meokok dan minuman beralkohol dan zat karsinogenik.
Cerdik yang dimaksud adalah cek kesehatan secara teratur, bebaskan dari asap rokok, rajin oleh raga atau kegiatan fisik, Diet sehat gizi seimbang, istirahat cukup dan kelola stres.
Patuh artinya periksa kesehatan secara berkala (atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat), Tetap diet dan gii seimbang, upayakan kegiatan fisik yang aman, hindari meokok dan minuman beralkohol dan zat karsinogenik.
2. Mitos: Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan stroke
Fakta : bila ditemukan gejala dantanda-tanda strok lebih dini, segera bawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pengobatan stroke.
3. Mitos: Stroke hanya dapat menyerang orang tua
Fakta : Stroke dapat menyerang setiap orang tua ataupun muda setiap saat
4. Mitos: Stroke hanya terjadi pada penderita jantung
Fakta : Stroke adalah brain attack. Serangan otak bisa terjadi pada siapa saja. Tetapi memang ada resiko yang lebih tinggi untuk penderita yang memiliki riwayat penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes.
5. Mitos: Pemulihan stroke cukup singkat hanya dalam beberapa bulan pertama stelah terjadi serangan
Fakta : Pemulihan strok memerlukan waktu lama. Bila tidak dilakukan pengobatan secara baik dan teratur akan berakibat kecacatan yang permanen
6. Mitos: Stroke bukan penyakit keturunan
Fakta : Adanya riwayat stroke di keluarga meningkatkan peluang terjadinya stroke pada diri sendiri.
7. Mitos: Jika gejala stroke hilang, tidak perlu periksa ke dokter
Fakta : Gejala stroke sementara (Transeint Ischemic Attack atau TIA) adalah tanda peringatan utama terhadap kejadian stroke dan perlu penanganan serius.
8. Mitos: Lakukan tusuk jarum pada telinga, jari tangan atau jari kaki
Fakta : Stroke terjadi karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah otak, bukan pecahnya pembuluh darah pada pembuluh darah tepi anggota tubuh lainnya. melakukan tusuk jarum pada anggota tubuh beresiko terjadi infeksi bila jarum tidak infeksi.
8. Mitos: Jika mulut tidak simetris/ mencong, Mulut Pelo ada yang sering mengatakan bahwa orang terssebut di "tampar malapari", lalu di bawa ke dukun untuk berobat
Fakta : Seharusnya bila melihat tanda-tanda tersebut, bawalah ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang benar.
Sekian sharing sepenggal pengalaman penyuluhan stroke yang bisa saya bagikan. "Jaga dan Sayangi Otak Anda. Jangan Sampai Stroke Membunuh atau Membuat Anda Cacat Permanen"
Sekian sharing sepenggal pengalaman penyuluhan stroke yang bisa saya bagikan. "Jaga dan Sayangi Otak Anda. Jangan Sampai Stroke Membunuh atau Membuat Anda Cacat Permanen"